Konsep Auto-Pilot & Autonomous Yang Disematkan Pada Mobil

Tesla Motors, pabrikan mobil dari amerika serikat baru-baru ini telah resmi memperkenalkan produk teranyarnya, yaitu Tesla Model X di Indonesia. Pada produknya kali ini, Tesla masih mengusung konsep mobil masa depan seperti tenaga listrik dan kemudi autopilot.


Mungkin tak sedikit pemahaman masyarakat indonesia yang kurang mengenai suatu trobosan dalam dunia otomotif terhadap konsep Auto-pilot dan Autonomous, Yang mengira konsep kedua trobosan tersebut sama. Untuk menjawabnya berikut ini sedikit ulasan tentang konsep Auto-Pilot dan Autonomous sebuah trobosan baru dalam dunia otomotif.

1. Konsep Kendaraan.

Autonomous

Auto-Pilot


      Perbedaan yang paling mendasar adalah terletak pada konsep kendaraan masing-masing. Mobil autopilot mengusung konsep self-driving. Konsep mobil autopilot sendiri pada dasarnya mirip dengan konsep autopilot pada pesawat terbang. Sedangkan mobil autonomous mengusung konsep driver-less alias benar-benar tanpa awak.

2. Supir.



   Perbedaan konsep kendaraan juga mempengaruhi kemudinya. Pada mobil autopilot yang mengusung konsep self-driving, keberadaan pengemudi masih diperlukan untuk menghidupkan dan mematikan kendaraan.

   Selain itu, keberadaan pengemudi juga diperlukan apabila terjadi kondisi darurat seperti sensor yang tiba-tiba mati. Sedangkan mobil autonomous, benar-benar tidak membutuhkan lagi adanya pengemudi. Semua sistem pada kendaraan dapat dikendalikan dari jarak jauh.

3. Sistem Sensor.



Kedua konsep tersebut sama-sama menggunakan sistem sensor. Namun, hal yang membedakan adalah jenis sensor yang digunakan. Mobil Auto-pilot menggunakan sensor kamera berspesifikasi tinggi untuk menggantikan mata pengemudi dalam melihat jalan dan obyek di sekitarnya.

Sedangkan mobil Autonomous menggunakan sensor LIDAR (light-sense radar) untuk kegiatan navigasinya. Mekanisme sensor LIDAR sendiri adalah menembakkan dan menangkap kembali pantulan sinar laser untuk memperkirakan jarak dan dimensi obyek di depannya.

4. Keamanan & Tingkat Resiko.


Pada mobil autopilot, tingkat keamanan diklaim memenuhi standar. Menurut National Insurance Crime Bureau (NICB), tingkat pencurian mobil autopilot hanya 0,15% dan tingkat kecelekaannya tergolong rendah.
Dalam beberapa kasus kecelakaan belum pernah ada korban tewas. Sedangkan mobil autonomous yang masih dalam pengembangan pernah mengalami beberapa permasalahan seperti manuver yang tidak dihendaki dan eror pada software kecerdasaan buatan tersebut.

5. Produksi & Pemasaran Mobil.


Mobil autopilot diproduksi oleh produsen otomotif, seperti Tesla Motors, Audi, BMW, Toyota, dan Bentley. Sedangkan mobil autonomous kebanyakan diproduksi oleh perusahaan teknologi raksasa seperti Google, Apple, dan Baidu.

Jika mobil Auto-pilot sudah dapat dipasarkan melalui produk-produk dari Tesla Motors, Audi, BMW, Toyota, dan Bentley lain halnya dengan mobil autonomous yang masih dalam pengembangan. Seperti yang dikutip dari BBC, Google sebagai pengembang mobil autonomous Waymo, masih harus melakukan banyak perbaikan dan menarik sebanyak-banyaknya investor dalam proyek kecerdasaan ini.

Sumber :

-Wikipedia
https://en.wikipedia.org/wiki/Tesla_Autopilot
https://en.wikipedia.org/wiki/Autonomous_car

-360 here
https://360.here.com/2017/02/06/difference-autonomous-driverless-cars/

-Okezone
https://news.okezone.com/read/2016/10/17/15/1516550/salah-kaprah-penggunaan-fitur-autopilot-pada-mobil-listrik-tesla

-detik.com
https://oto.detik.com/mobil/3036914/apa-itu-mobil-otonom

0 comments:

Post a Comment