HUBUNGAN MANUSIA DAN PENDERITAAN


 LATAR BELAKANG

  Manusia di dunia ini dihadapkan pada dua cobaan yaitu cobaan yang mengembirakan dan cobaan yang menyusahkan. Cobaan tersebut berupa tahapan dan rintangan yang menguji manusia dalam kehidupan. Apa bila mampu menyelesaikan dengan baik akan mendapatkan pahala dan bila mengingkari ketentuan yang ada akan tenggelam dalam penderitaan di akhirat kelak.
       Terkadang manusia terbuai pada kegembiraan, padahal kegembiran juga cobaan. Manusia seringkali tergelincir akibat keterlenaan dan berlebihan (melampaui batatas)  yang berujung pada suatu penderitaan. Sementara ada pula yang menghadapi cobaan yang menyusahkan namun tidak kuat menjalani cobaan. Orang tersebut menjadi frustasi dan meluapkan emosi tanpa kontrol. Sikap seperti itu malah semakin menambah penderitaan. Ada pula ketika merasa kesabaran sudah di batas perjuangan berhenti melakukan perjuangan, padahal keinginan yang diharapkan selangkah lagi tercapai sehingga tetap  pada pendedritaan dan menyesal ketika harapan yang dicitakan berlalu begitu saja di hadapanya. Ada pula yang menjalani hidup dengan sikap overconfident (terlalu bermain aman), tidak mau menghadapi masalah atau lari dari masah namun yang terjadi mendapati pada suatu penderitaan. Ada pula yang mencoba berkelik dari masalah dan hanya mengincar kebahagiaan dunia namun di akhirat berujung pada penderitan.
Manusia di dunia ini tidak akan pernah lepas dari yang namanya masalah  baik yang menyusahkan atau yang menggembirakan. Masalah timbul karena adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Proses dalam menghadapi kesenjangan seringkali dihadapkan pada lika-liku kehidupan yang sering dianggap sebagai suatau penderitaan. Susah maupun senang merupakan dua agenda yang silih berganti tejadi dalam kehidupan manusia. Habis susah ada senang dan habis senang ada susah. Manusia selalu untuk berusaha menjadi lebih baik. Manusia perlu menjalani proses di dunia ini untuk mencari bekal untuk akherat  dengan menjalani suka duka yang ada di dunia.
Manusia juga dituntut untuk keimanan terhadap Tuhannya, baik duka maupun duka untuk semakin mendekatkan diri. Manusia sepatutnya bukan mengeluh dan meratapi penderitaan. Namun harus bangkit mengolah penderitaan menjadi sesuatu yang bernilai lebih berharga. Dan terus belajar menelusuri kehidupan karena ada  hikmah di balik penderitaan.
       Penderitaan datang tak terduga begitu pula kebahagian datang dari celah tak terduga. Sehingga manusia dituntut untuk siap siaga dalam menghadapi suka maupun duka di kehidupan ini. Dan sepatutnya kita berani menghadapi dalam menyelesaikan persoalan hidup ini, tidak pilih-pilih saat senang semangat sat susah loyo, atau saat duka tabah saat senang tidak bersukur. Kita perlu belajar dari pengalaman dan cepat bangkit saat tergelincir.
       Semangat juga bukan semangat yang melampaui batas, tetapi berusaha menenenagkan  hati, sabar menghadapi penderitaan, hati iklas lilahita ala mengharap ridho Allah. Karena solusi-solusi saat menghadapi penderitaan akan mudah muncul saat hati tenang dan berpikir jernih. Berbeda dengan tergesa-gesa menyebabkan solusi di depan mata terlihat jauh. Dan terkadang hal penunjang terabaikan sehingga menambah masalah baru. kita juga bukan hanya menunggu desakan solusi tapi perlu menyambut solusi.

PEMBAHASAN

1.      PENDERITAAN


Apa dan bagaimana penderitaan itu terjadi ?

Penderitaan adalah bagian dari kehidupan masyarakat yang bersifat kodrati. Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat maupun ringan. Oleh karena itu manusia sendirilah yang berusaha untuk menghindari atau mengurangi bahkan menghapuskan penderitaan tersebut. Manusia adalah mahkluk budaya, dengan budaya manusia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau di alaminya. Manusia tidak boleh pesimis dalam menjalani penderitaan karena penderitaan tersebut tidak akan berakhir jika manusia hanya selalu mengeluh tanpa memikirkan bagaimana cara mengakhiri penderitaan nya.
Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin.
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Identitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada yang ringan. Peranan individu menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu nerupakan risiko hidup. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dariNya.
Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyak macam kasus penderitaan sesuai dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan dalam hidupnya ? Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi secara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya. Sedangkan penderitaan psikis, penyembuhannya terletak pada kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya. Semua permasalah dari penderitaan merupakan “resiko” , sehingga enak atau tidak enak, bahagia atau sengsara merupakan dua sisi atau masalah yang wajib di atasi.

PENYEBAB PENDERITAAN
Penderitaan-penderitaan yang di alami dalam kehidupan manusia mempunyai beberapa penyebab yaitu :
a.                  Perbuatan Buruk Manusia
Penderitaan yang terjadi dalam kehidupan manusia bisa di sebabkan oleh perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia. Perbuatan tersebut bisa menimbulkan derita bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain. Derita yang di timbulkan merupakan nasib yang harus di terima. Nasib tersebut hanya bisa kita sendiri yang menentukan. Penderitaan bisa berakhir jika kita menghadapinya dengan ikhlas dan optimis.
Perbuatan buruk yang di lakukan oleh manusia dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan sekitar seperti :
1)      Terhadap Orang Lain
perbuatan buruk manusia bisa menimbulkan derita bagi orang lain, hal ini sangat membuat phyisik dan phisikologi orang yang menderita bisa terganggu. Banyak contoh realita yang bisa kita lihat, salah satunya adalah perbuatan buruk majikan yang memperkosa, menyekap, dan menyiksa pembantu rumah tangga. Hal ini sangat membuat derita bagi pembantu tersebut dan memang sewajarnya jika majikan yang tak bermoral tersebut di berikan ganjaran yang setimpal. Jadi, perbuatan buruk yang di seseorang bisa menimbulkan derita bagi orang lain.
2)      Tehadap Alam Lingkungan
Perbuatan buruk manusia terhadap alam lingkungan juga menjadi penyebab penderitaan bagi manusia lainnya, tetapi sayang manusia tidak mau menyadari perbuatannya itu. mungkin kesadaran itu bisa timbul setelah terjadi musibah yang mengakibatkan penderitaan bagi manusia. Beberapa contoh konkrit perbuatan tersebut adalah membabat hutan lindung yang mengakibatkan tanah longsor, membuang sampah sembarangan yang menyebabkan banjir, dan membuang limbah sembarangan yang mengakibatkan pencemaran air serta berbagai penyakit. Seharusnya kita harus lebih menyadari akibat yang akan di timbulkan karena perbuatan buruk kita.
b.                  Perkawinan, Perceraian dan Kematian
c.                   Penyakit dan siksaan

      PENGARUH PENDERITAAN
a.      Pengaruh Negatif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin memperoleh pengaruh bermacam-macam sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap negative, misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, atau ingin bunuh diri.
b.      Pengaruh Positif
Orang yang mengalami penderitaan mungkin juga akan memperoleh sikap positif dalam dirinya. Sikap positif adalah sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan hanya rangkaian penderitaan, melaikan juga perjuangan membebaskan diri dari penderitaan. Penderitaan juga bisa menjadi introspeksi diri bagi diri kita agar bisa mengoreksi semua kesalahan yang ada dalam diri kita agar kehidupan kita jauh lebih baik.

Hubungan Manusia dengan Penderitaan


            Perceraian ?


Setiap pasangan yang menikah tentunya pasti mengharapkan rumah tangga mereka akan langgeng hingga maut memisahkan. Ketika prahara datang menghantam bahtera itu banyak pasangan yang menyerah dengan keadaan dan memutuskan berpisah. Sangat dimaklumi ketika masalah hadir silih berganti menghampiri, pasangan suami istri pada akhirnya memilih jalan untuk bercerai demi menghentikan kemelut yang terjadi. Hingga akhirnya ketokan palu hakim pun meluluhlantakan hati, terlebih seorang anak harus menelan pil pahit menghadapi kenyataan bahwa orang tuanya harus bercerai. ya seperti itu keadaan sahabat saya sekarang. Pada pertengahan 2016 lalu orang tua dari sahabat saya ini sudah di landa prahara yang berkepanjangan dan telah sampai puncaknya. Dimana sahabat saya ini tengah memasuki usianya yang genap berumur 17 tahun berharap mendapatkan sebuah kado teristimewa dari kedua orang tua nya namun sayang malah sebaliknya. Dan pada malam hari itu pasca melihat pertengkeran kedua orang tuanya, sahabat saya bertamu ke rumah, kebetulan rumahnya berdekatan dengan rumah saya. Dia menceritakan apa yang baru saja terjadi di keluarganya, yang pasti sebagai seorang sahabat kita sudah selaknya menjadi keluarga kedua bagi nya ketika keluarga intinya sedang tertimpa masalah. sekalipun saya tidak pernah mengalaminya tapi saya turut tenggelam dalam curahan isi hatinya. Singkat cerita, selepas ia mengakhiri curahan hatinya saya hanya dapat berpesan “hey dude, This too will pass. Just face it all. You’ve grown up. Don’t look back just go on even the storm attack you, cause im here to help you dude.”. jika harus mengalaminya berat memang dengan di hadapkan situasi seperti itu.


SOLUSI
Penderitaan yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan itu sendiri. Dari penderitaan sahabat saya tersebut bisa kita atasi dengan cara :

·        Lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan jalan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang Kuasa.
·        Jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini.
·        Jangan terlalu berlarut-larut menghadapi penderitan
·        Luangkan waktu sejenak untuk sekedar melakukan kegiatan yang biasa kita sukai
·        Jika harus menangis. Menangis lah sebab berdasarkan penelitian sedikit menangis dapat mengurangi beban yang di hadapi


Read More

KORELASI ANTARA MANUSA DAN CINTA KASIH


Latar Belakang

Berbicara tentang cinta kasih sampai detik ini tak ada satu pakar pun yang bisa menjelaskan istilah secara harafiah dan gamblang, sebab cinta kasih itu sendiri layaknya hempasan angin “tak berwujud namun bisa di rasakan”. cinta merupakan hal yang sangat menarik yang pernah kita alami dalam hidup kita, pastinya. Namun sayang, tak sedikit segelintir masyarakat indonesia pada umumnya masih bertanya-tanya apakah arti cinta itu yang sebenarnya bahkan ada pula orang tidak pernah berpikir tentang apa dan bagaimana cinta itu.
PEMBAHASAN
1.       Hakikat cinta kasih
Secara hakikatnya cinta kasih adalah suatu perpaduan dua kata yaitu cinta dan kasih. Cinta berarti kasih sayang atau  asmara. Sedangkan kasih yang berarti cinta, sayang, iba hati, dan belas. Dengan demikian cinta kasih dapat dipahami sebagai suatu perasaan atau suasana hati
yang cinta kepada sesuatu, baik itu terhadap tuhan, alam, diri sendiri, maupun makhluk lainya. Secara sederhana, cinta bisa dikatakan sebagai paduan rasa simpati diantara dua makhluk. Kasih adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap manusia. Dalam kehidupan manusia, cinta kasih sangat berperan
sebagai  perekat antara manusia dan objek yang dicintainya. Cinta kasih juga menjadi landasan hubungan erat dengan anggota masyarakat sehingga terbentuklah hubungan yang harmonis dan penuh keakraban.
Namun terkadang cinta kasih dapat menampakkan dirinya juga dalam berbagai bentuk seperti : seseorang mencintai dirinya, istrinya, anak-anaknya, hartanya, lingkungannya, negaranya, dan bahkan tuhannya. Bentuk cinta ini potensi dan frekuensinya berubah-ubah menurut situasi dan kondisi yang mempengaruhinya. Misalnya, seseorang yang belum berkeluarga, cintanya kepada orang tuanya lebih kuat dan mesra, tetapi seseorang setelah berkeluarga cintanya akan terbagi antara istri dan anaknya.
2.       Cinta kasih dalam berbagai dimensi
Ada berbagai bentuk kasih sayang, semuanya sangat tergantung kepada penyayang dan yang di sayangi. Dengan bertitik tolak kepada kasus hubungan antara orang tua dan anaknya. Kita bisa membagi perbagai bentuk kasih sayang sebagai berikut ; Pertama, suatu bentuk kasih sayang dimana orang tua bersikap aktif dan anak bersikap pasif. Dalam hubungan ini, orang tua memberikan kasih sayang yang berlebihan. Sementara sang anak hanya menerima saja. Kondisi semacam ini akan menciptakan anak yang senantiasa takut, minder, dan tidak mampu berdiri  sendiri dalam masyarakat. Kedua, suatu bentuk kasih sayang dimana orang tua bersifat pasif sementara anak bersikap aktif. Dalam bentuk ini anak mencurahkan kasih sayang kepada orang tua secara berlebihan.
Orang tua cendrung mendiamkan tingkah laku anaknya dan tidak memberikan respon apapun terhadap anak. Ketiga, bentuk kasih sayang dimana orang tua dan anak sama-sama bersikap pasif. Dalam bentuk ini, masing-masing pihak hidup dan tingkah lakunya tanpa saling memperhatikan satu sama lain. Kecendrungan yang menonjol dalam bentuk ini, orang tua hanya memenuhi kebutuhan materi anak. Cintailah anak-anak sebagai individu, tidak tergantung prestasi atau perbuatan manusia. Ajarkan kepada anak bahwa cara yang paling baik untuk mendapatkan kegembiraan dan kasih sayang adalah dengan mencintai oranglain. Cinta kasih sebagai perbuatan bukan benda mati.
3.       Kasih sayang
Menurut KUBI karangan W.J.S. purwodarminto kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang.  Perasaan cinta dan perasaan suka. Kasih sayang dialami setiap manusia karena kasih sayang
merupakan bagian hidup manusia. Sejak lahir anak telah mengenal kasih sayang meskipun adapula kelahiran anak yang tidak diharapkan namun, hal itu termasuk pengecualian.
4.       Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata “mesra”, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan akrab, baik antara pria/wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Filsuf Rusia, Salovjev dalam bukunya “MAKNA KASIH” mengatakan “jika seseorang pemuda jatuh cinta kepada seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri. Ia mulai hidup untuk orang lain.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat mencipakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakat dan kemampuannya.
Jadi, dari beberapa pendapat di atas mengenai kemesraan dapat disimpulkan bahwa, kemesraan adalah hubungan akrab antara pria dan wanita. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
5.       Belas kasih
Cinta terhadap sesama merupakan perpaduan antara cinta agape dan cinta philia. Cinta sesama ini beriistilahkan belas kasih terhadap sesama. Dalam cinta sesama ini dipergunakan istilah belas kasihan karena cinta disini bukan karena cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya melainkan penderitaanya seperti tua, sakit-sakitan, yatim piatu, dan sebagainya. Belas kasihan adalah perbuatan yang berbudi. Sedangkan orang berbudi sangat di puji Allah SWT. Perbuatan atau  sifat yang menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak. manusia mempunyai potensi untuk berbelas kasihan. Cara-cara menumpahkan belas kasihan ; banyak cara kita menumpahkan rasa belas kasihan. Yang perlu kita kasihi antara lain. Orang jompo, pengemis, orang sakit, orang cacat, dan orang yang hidup menderita. Ada yang memberikan uang, ada yang memberikan makanan, ada yang memberikan barang, dan lain sebagainya.
6.       Manusia dan cinta kasih
Cinta amat penting dalam kehidupan manusia. Belumlah sempurna hidup seseorang jika didalam hidupnya tidak dihampiri oleh perasaan cinta. Maka, perasaan antar sesama hendaknya perasaan yang berangkat dari dasar rasa ‘tepa selira’. Dengan cara menempatkan diri kita pada diri orang lain. Dengan demikian, kita akan merasakan merasa satu dengan orang yang kita cintai. Dalam cinta kasih atau cinta sejati, tidak ada kehendak untuk memiliki atau menguasai yang ada hanyalah rasa solidaritas, rasa senasib, sepenanggungan dengan orang yang kita cintai.
Demikianlah, wujud cinta terhadap sesama manusia yang harus kita tumbuhkan dalam hati nurani. Cinta kasih atau cinta sejati adalah cinta kemanusiaan yang tumbuh dan berkembang dalam lubuk sanubari setiap manusia bukan karena dorongan suatu kepentingan, melainkan atas dasar bahwa hakikatnya kemanusiaan itu mutlak adanya.

Hubungan Manusia dengan Cinta Kasih


Namun akhir-akhir ini kian  terasa semakin pesatnya perkembangan jaman di dunia, banyak diantara masyarakat indonesia yang tak jarang sangat rentan sekali terpengaruhi oleh gesekan-gesekan dalam bersosial, mulai dari kaum muda hingga tua pun tak luput, khususnya daerah perkotaan terlebih lagi dengan kondisi politik yang belakangan cenderung tidak stabil. Dan masih banyak hal lain yang menyebabkan tak ada nya cinta kasih hingga berbuntut intoleransi dalam bermasyarakat di indonesia. Bahkan saya sendiri pernah bertemu salah seorang rekan pengusaha muda yang menggeluti home industry juga di bidang konveksi dimana sepertinya cinta kasih sudah tak ternanam dalam lubuk sanubarinya lagi, entah mengapa pengusaha itu tidak menerima pesanan dari perorangan yang beragama Nasrani maupun mengatas namakan lembaga/kelompok yang berlandaskan agama Nasrani, dan yang lebih mirisnya pesanan yang datang atas nama sekolah sekalipun ia tetap menolak. Ketika saya tanyakan alasannya mengapa itu terjadi “Haram hukumnya memperoleh uang dari orang beragama kristen. Saya gamau makan uang haram.” Tandasnya
Miris memang. Ya walaupun home industry itu tak cuma satu saja, meraka yang di tolak bisa mencari yang lain. Namun yang menjadi ke khawatirannya adalah bagaimana jika suatu saat nanti akan ada pemilik konveksi serupa rekanan saya itu menjalar ke seluruh penjuruh nusantara. Dimana dalam sepengetahuan saya mayoritas pelaku home industy konveksi itu sendiri ialah seorang yang beragama islam.
SOLUSI

·         Dalam islam, surat Al-Kafirun sendiri telah dituangkan tentang ilmu bertoleransi  “Untukmu agamamu, dan untukku, agamaku. (QS Al Kafirun: 6) “
·         Jangan gunakan agama untuk tujuan politik. Agama itu sumber moral dan cinta kasih, jadi agama harus menjinakkan politik
·          Perbanyak literasi dan menumbuhkan sikap kritis dalam diri

·         Tingkatkan rasa kesadaran tentang NASIONAL-IS-ME dan Bhineka Tunggal Ika dengan terjun dan turut andil dalam kegiatan organisasi sosial/bakti sosial
Read More